Translate

Kamis, 21 Januari 2016

Kisah Inspirasi Sukses - Peternak Ayam Petelur (Ras) Sukses Mendapatkan Untung 70 Juta/Bulan - AndreUnix.Com

Kali ini KokolindsTernak akan mengkisahkan wirausaha peternakan ayam petelur yg sukses,.. mari disimax sahabat: Dari usaha dalam mengumpulkan rupiah dari BETERNAK AYAM PETELUR akhirnya tercapai juga target yang didapat saifull (32), Warga prengsewu, kecamatan sumber agung, kabupaten Prengsewu. Dalam usaha meniti kari didalam bidang usaha ayam petelur ini tidak sedikit masalah yang ia alami dari mulai gagal panen hingga terserang penyakit, tetapi dengan hasil kerja kerasnya yang tak kunjung mereda saifull akhirnya menemukan hasil yang tidak mengecewakan yaitu kesuksesan.

Berawal dari rasa ingin tahu dan coba-coba, pengusaha ternak yang satu ini telah berhasil meraup untung 70 Juta/bulan, diluar dugaan. dan mungkin sangat sulit dipercaya, namun inilah buktinya. Hasil dari rasa ingin tahu yang tinggi dan bertanya kepada sanak sodaranya serta kerabat-kerabat terdekatnya, mendapatkan dari istri dan keluarga, akhirnya saifull (32) tahun berhasil menjadi pengusaha Peternak ayam petelur sukses.
Ayam petelur yang dihasilkan saifull ini berbeda dengan ayam petelur lain, biasanya ayam petelur hanya bisa menghasilkan 2 telur saja namun ayam petelur milik saifull ini bisa menghasilkan 2-3 dalam sehari. Memang sangat menguntungkan apabila kita mempunyai usaha yang diluar dugaan bisa menghasilkan uang banyak, sama seperti saifull awalnya dia tidak percaya, tetapi dengan melihat ayam yang selalu diberikan vitamin dari hewan bekicot akhirnya dia percaya, bahwa ayam petelur miliknya dapat menghasilkan telur banyak.
Banyak pengusaha yang berlomba-lomba mencari keuntungan dari usaha ini, tetapi tidak banyak pengusaha ayam petelur yang senasib dengan saifull. Pria 32 tahun ini bisa dikatakan sangat beruntung, karena dalam usaha mengolah bisnisnya, pria ini mendapatkan hasil yang tidak sedikit. Perlu kerja keras dan kesabaran dalam menangani usaha ini, tidak sedikit pengorbanan yang dicurahkan hingga menuai hasil yang sangat bagus dan Menjadi Peternak Ayam Petelur  (Ras) Sukses Mendapatkan Untung  70 Juta/Bulan

Bertepatan dengan hari kemenangan republic Indonesia saat ditemui, selasa (18/08/2015) saifull mengatakan ayam petelur saya berbeda dengan ayam petelur lain pada umumnya, jika ayam petelur lain biasanya menghasilkan telur 1-2 dalam sehari tetapi ayam petelur saya menghasilkan lebih dari 2 telur perhari setiap ekornya. Sungguh kejadian yang diluar dugaan tambahnya.
Sungguh prospek usaha yang sangat menggiurkan tentunya, mungkin bagi pengusaha lain yang ingin meniru trik dan teknik saifull ini bisa kita contoh, kenyamanan ayam petelur didalam kandang dan kesehatan ayam yang selalu dijaga itulah adalah teknik dasar yang harus diterapkan kepada semua usaha peternak ayam petelur yang ingin menghasilkan usaha yang sukses.

Dalam memberikan pakan pada ayam petelur, saifull Selalu memberikan pakan pada ayam petelur miliknya setiap hari dengan pakan tambahan dan dicampur dengan dedek atau jagung yang sudah digiling halus serta racikan khusus dari tumbuh-tumbuhan yang dibuat sendiri oleh saifull, tak lupa pula saifull menambahkan daging bekicot yang sudah dipotong kecil-kecil agar ayam mudah untuk memakannya. Dan saifull selalu memberi makan ayam petelurnya rutin 3 kali setiap harinya, Karena memberikan makan sehari 3 kali dari pakan  racikan miliknya, membuat gizi pada ayam petelur miliknya jadi seimbang, ujarnya.

“Untuk pemberian vitamin pada ayam petelur milik saya, saya tambahkan tumbuh-tumbuhan khusus yang saya racik sendiri, serta saya beri daging bekicot yang sudah saya potong kecil-kecil agar ayam tidak sulit untuk memakannya, pertamanya ayam sulit untuk memakannya, mungkin karena belum terbiasa  tetapi karena sering saya kasih setiap hari akhirnya lama kelamaan terbiasa dan ayam bisa memakannya secara lahap”. Kata Pria (32) tahun ini   

Memang sangat membantu dengan menambahkan pakan tambahan dan vitamin saat proses reproduksi telur ayam, tak hanya memperbanyak telur yang dihasilkan, namun juga menjadikan ayam petelur menjadi kebal akan virus atau penyakit. Tidak hanya pemberian pakan dan vitamin saja namun juga pembersihan kandang juga perlu , Ujar pria (32) tahun ini. “karena dengan pembersihan kandang ayam akan selalu terjaga dari segala jenis macam penyakit dan ayam merasa nyaman”. Jika kandang ayam kotor ayam akan merasa stress, karena kotoran ayam yang tidak dibersihkan lambat laun akan menimbulkan virus dan mendatangkan penyakit, karena akan ada ulat yang hidup dikotoran ayam, itu yang menimbulkan ayam menjadi stress dan tidak mau bertelur, imbuhnya.

Tambahan pakan racikan dari tumbuh-tumbuhan dan daging bekicot membuat kebutuhan protein pada ayam petelur menjadi seimbang sehingga proses bertelur ayam akan semakin cepat. Dan kebersihan kandang juga perlu dilakukan oleh semua peternak ayam petelur agar ayam tidak gampang stress dan tidak menghambat dalam proses bertelur, demikian yang dikatakan saifull.

Dan ketika ditanya omset atau penghasilan perhari dari beternak ayam petelur, saifull menjawab dari 1500 ayam petelur yang saya rawat bisa menghasilkan 3000-3500/hari, atau dalam kiloan mencapai 250 kg/hari. Dan setiap 1 kg telur tersebut saya jual 18 ribu - 19 ribu rupiah, tergantung jauh atau tidaknya orang yang memesan telurnya tersebut. Kemudian biaya operasional nya saifull mengeluarkan dana sebesar 1,5 Juta perhari. biaya yang saya keluarkan tersebut dipergunakan untuk membeli vitamin pakan dan transport . ujar saifull.

“Keuntungan yang saya dapat bisa saya hitung dan saya prediksi, dari berternak ayam petelur ini saya menghasilkan omset sekitar 70 juta/bulan itu sudah dipotong dengan biaya operasional lain, dengan menggajih 2 anak buah saya dan pembelian vitamin dan pakan,  Bukan hasil yang sedikit tentunya.  Hasil kerja keras saya terbayar lunas dengan penghasilan yang saya dapat setiap bulannya”.


Itu tadi cerita Peternak Ayam Petelur  (Ras) Sukses Mendapatkan Untung  70 Juta/Bulan tentunya sangat menjanjikan usaha ternak satu ini, mungkin bagi pengusaha lainnya bisa memberikan inspirasi tersendiri agar menjadi pengusaha yang sukses seperti saifull ini. selamat berkarya selam bersusaha dan pantang menyerah untuk sebuah kesuksesan. (Sumber , Sekitaran Prengsewu)
Semoga Memberi Inspirasi Bisnis Anda

Rabu, 20 Januari 2016

Kisah Inpirasi Sukses - Kisah Sukses Tekung Mendapatkan Rumah Mewah Dari Beternak Kambing - AndreUnix.Com

Peternak Sukses - Dalam menuju suatu kesuksesan dalam berbisnis budidaya, peluang usaha kali ini akan membahas seorang laki-laki berumur 38 tahun yang sukses mendapatkan rumah mewah dari Beternak Kambing. Sungguh pengusaha yang benar-benar sukses dan perlu kita contoh, Bagaimana tekung bisa mendapatkan kesuksesan seperti itu lalu bagaimana caranya, ini bukan Ftv melainkan ini kisah nyata dari seorang peternak Kambing.

Tekung, Lelaki (38) tahun kelahiran bekasi yang berprofesi sebagai peternak kambing ini, memang sudah dari kecil belajar beternak kambing, mengikuti jejak ayahnya. Karena ayahnya juga peternak kambing namun tidak sesukses tekung yang kini mempunyai rumah mewah. Walaupun Kelahiran bekasi namun tekung dari kecil sudah pindah ke daerah lampung yang bertempat di tanggamus lampung karena mengikuti ayahnya.
Kisah Sukses Tekung Mendapatkan Rumah Mewah Dari Beternak Kambing
Dari usahanya yang selalu membantu ayahnya dalam merawat kambing tersebut, membuat cara berfikir tekung menjadi seorang pengusaha semakin matang. Teknik dan cara yang diterapkan tekung mempunyai teknik atau dasar tersendiri, agar menjadi pengusaha sukses tekung memulainya dengan beberapa cara yang membuatnya sukses seperti sekarang ini. Dengan modal awal yang hanya mempunyai 6 kambing ini, sekarang tekung telah memiliki kurang lebih 100 ekor kambing. Dan Sedikit bercerita tentang Kisah Sukses Tekung Mendapatkan Rumah Mewah Dari Beternak Kambing.
Dengan ketekunan dan pola berfikirnya yang cerdas, sekarang tekung tidak hanya menjadi peternak kambing saja melainkan juga menjadi belantik kambing, dan agen usaha jual beli kambing. Tidak heran dengan kambing sebanyak itu dan dengan usaha lainnya tersebut tekung bisa mendapatkan rumah mewah.
Kisah hidup Tekung beternak kambing dimulai saat dia dan keluarganya pindah kelampung, kala itu di kampung yang ia tinggali di sebuah desa terpencil di tanggamus, ayah tekung memulai bisnis beternak kambing, karena masih banyak hutan dan sangat mudah untuk mencari pakan kambing. anak Pertama dari 4 bersaudara ini memulai usahanya saat usianya baru beranjak 10 tahun, ya hanya sekedar membantu sang ayah ujarnya. Tapi lama kelamaan tekung ini mengerti dan tahu selah-selah penyakit kambing dan bagaimana cara agar kambing cepat menghasilkan anak.

Setelah dewasa umur (18) tahun, tekung memulai beternak sendiri dengan kambing yang diberikan ayahnya, memang cara pertama tekung gagal untuk membudidayakannya, kambing yang diberikan ayahnya kurus dan terserang penyakit, alhasil kambing yang diberikan ayahnya mati. tetapi tekung tidak berputus asa. Tekung kembali beternak kambing milik ayahnya dengan cara membagi hasil, tentu jika ia minta akan diberi oleh ayahnya, tetapi tekung tidak mau meminta sesuatu tanpa bekerja walaupun itu milik ayahnya. Pribadi yang baik itulah yang membuat tekung menuai kesuksesan.
Usaha yang kedua barulah tekung menemukan titik terang atau jalan untuk menjadi peternak sukses, dengan 2 kambing yang didapatkan dari sang ayah, dengan giat tekung memulai lagi cara beternak kambing yang benar dan cara menanggulangi penyakit kambing tersebut, setelah satu tahun kambing tekung menghasilkan 4 anak.  Sehingga Kambing tekung Menjadi 6 ekor.Dan setiap kambing yang melahirkan tekung rawat sendiri hingga menjadi dewasa, dari situ kambing tekung terus dikembangkan hingga sekarang.

Kandang Kambing yang tekung punya mulanya hanya menebeng dengan sang ayah, setelah dua tahun tekung beternak kambing sendiri akhirnya dia membuat kandang sendiri yang tidak jauh dari rumahnya, karena kandang milik sang ayah sudah tidak cukup atau melebihi kapasitas kandang karena terlalu banyak kambing yang dihasilkan. Kambing-kambing tekung tidak ada yang dijual waktu itu. dia memang sengaja ingin memiliki banyak kambing terlebih dahulu, itulah kunci sukses yang pertama “ujar tekung.

Karena kandang milik tekung jauh dari perumahan membuat kambing yang ia pelihara merasa nyaman dan terhindar dari suara bising. Saat masih muda pun tekung sudah bisa dibilang menjadi peternak sukses dengan mempunyai banyak kambing. Kambing-kambing tekung hanya dijual saat ada kepentingan saja seperti membeli tanah dan untuk modal nikah tekung waktu itu. Setelah membeli tanah dan menikah tekung mulai menjual kan kambingnya dan mulai belajar menjadi belantik kambing, atas kerja keras yang dihasilkan tekung mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.

“saat saya masih muda dan belum menikah, kambing-kambing saya tidak ada yang saya jual kecuali kambing itu memang sudah tua dan sudah tidak bisa menghasilkan anak kambing, karena saya tahu semakin banyak kambing maka semakin banyak uang, saat saya sudah mau menikah kambing saya sudah banyak sudah ada 80 ekor kambing, sebagian saya jual untuk modal menikah dan sebagian saya jual untuk membeli tanah, waktu itu penjualan kambing saya laku 1 juta /ekor . Dan saya hanya menyisahkan 20 ekor kambing, 5 diantara nya pejantan dan sisanya betina.”

Letak Kandang di kondisikan memenuhi syarat kandang yang baik dan sehat sesuai dengan sistem perkandangan yang sehat. Lingkungan kandang cerah dengan kecukupan sinar yang masuk dari berbagai sisi. Dibuat pula parit di belakang kandang sebagai tempat pembuangan kotoran dan urine yang langsung mengalir lewat drainase yang telah dibuat di kedua sisi kandang.



Setelah menikah kehidupan tekung ini semakin membaik dan membaik, dengan dibantu oleh sang istri dalam tahun pertamanya berkeluarga tekung menghasilkan 25 anak kambing dari 15 betina. tekung hanya menjual untuk makan sehari dan kebutuhan ekonomi lainnya saja tanpa menjual keseluruhan kambing tersebut. Dari situ kambing-kambing yang dihasilkan terus meningkat hingga sekarang menghasilkan 100 kambing. Dan bisa membeli rumah mewah.

Harga jual kambing sekarang yang semakin meningkat membuat tekung dan istri menjadi meraup banyak untuk, dia tidak bercerita tentang hasil yang didapat seriap bulan tetapi dia bercerita tentang rumah mewah yang ia dapat hasil kerja keras dia selama menjadi belantik kambing dan beternak kambing.

Kisah Sukses Tekung Mendapatkan Rumah Mewah Dari Beternak Kambing adalah hasil kerja keras seorang tekung yang berusia masih dibilang muda ini menjadi salah satu contoh pengusaha yang lain agar lebih giat dan harus menjadikan motivasi dalam hidup yang berkecipung dalam dunia usaha. Tidak memandang umur tetapi bagaimana cara kita agar menjadi pengusaha yang sukses. (Sumber, Sekitaran Tanggamus)

Semoga Memberi Inspirasi Bisnis Anda

Kisah Inspirasi Sukses - Bapak Paruh baya Mendapatkan 60 Juta/Bulan Dari Beternak Ayam Potong - AndreUnix.Com

Peternak Sukses - Beternak ayam adalah bisinis yang sangat menggiurkan bagi sebagian kalangan pengusaha yang indentik dengan penghasilan yang luar biasa, Dan memang tidak diragukan lagi. Bisnis tentang masalah beternak ayam adalah cara hidup seseorang supaya cepat memetik hasil yang sangat memuaskan. Tak sedikit yang merugi dan tak sedikit pula yang banyak meraup keuntungan besar, yang terpentung bagaimana kita menjalaninya, dengan cara yang bersungguh-sungguh atau hanya sekedar mencoba.

Di sebuah kampung yang bertempat di desa gisting, kecamatan gisting Kabupaten Tanggamus lampung ini contohnya, seorang bapak paruh baya atau biasa disapa sutikno ini, dalam meniti karir berbisnis ayam sudah mengalami pasang surut dan akhirnya mendapatkan hasil yang sangat-sangat tidak mengecewakan, tidak tanggung-tanggung Penghasilan Bapak Paruh baya ini mendapatkan 60 Juta/Bulan Dari Beternak Ayam Potong.
Bapak Paruh baya Mendapatkan 60 Juta/Bulan Dari Beternak Ayam Potong 

Bagai Mana bisa, ? Dengan Hanya beternak ayam Bapak Paruh Baya Mendapatkan 60 Juta/bulan.. Jelas bisa ucap bapak sutikno. Ada cara tersendiri dan ada banyak cara agar kita bisa sukses untuk mendapatkan banyak uang dari beternak ayam. Kunci sukses pengusaha adalah bersabar, dengan bersabar semua akan berjalan dengan mudah. Lalu tidak hanya dengan sabar kemudian sebuah tindakan yang pasti. Selama kurang lebih 15 tahun bergelut dibidang ayam akhirnya bapak Sutikno ini memetik hasil yang sangat sempurna. Bagaimana Cara agar mendapatkan Hasil tersebut,? “Ya Karena saya sudah mempunyai banyak kandang ayam dimana-mana. Dari modal awal yang hanya menyewa tempat dan kemudian mempunyai banyak tempat untuk beternak ayam.” ucap bapak paruh baya ini

Dulunya bapak sutikno ini adalah seorang yang biasa-biasa saja dengan penghasilan yang minim, bekerja dengan berjualan telur ayam keliling menggunakan sebuah sepeda ontel, akibat kegigihannya dan kegemiannya menabung akhirnya bapak berusia 51 tahun ini telah mewujudkan cita –citanya dari kecil, yang ingin beternak ayam. “dulu ayah saya orang yang miskin dan tidak mempunyai apa-apa, yang hanya mengandalkan gajih buruh upahan, sehingga saya berfikir setiap malam bagai mana agar saya tidak seperti ayah saya dan saya harus membahagiakannya, yah,, saya akan beternak ayam”. ujar bapak paruh baya ini.
Cara yang ditunjukkan bapak sutikno ini sangat mudah, hanya perlu kesabaran, kegigihan dan kerja keras. Hidup keras bapak sutikno mungkin sudah tidak heran lagi bagaimana tidak,dulunya setiap harinya bapak 51 tahun ini berkeliling setiap kampung untung menjual telur ayam, dan hanya bisa tinggal kesana kesini pindah kekontrakan satu kekontrakan yang lain, cukup menderita, ujarnya,, “bagaimana tidak dengan penghasilan dari berkeliling menjual telur saya hanya bisa mencukupi keluarga saya saja, hasil yang didapat pas-pasan tidak bisa ditabung.”

”Dan Pada suatu ketika istri saya berbicara kepada saya, ibu dari istri saya mau meminjamkan sertifikat rumah untuk disekolahkan dibank dan ibu mertua saya yakin bahwa saya akan berhasil, Tanpa berfikir panjang saya langsung menerima tawaran itu, dan akhirnya saya menyewa sebidang tanah milik warga yang kemudian saya usahakan untuk beternak ayam potong, alhamdullah dengan kerja keras saya hutang saya dibank terbayar lunas, dan secara perlahan sebidang tanah yang tadinya saya sewa telah menjadi milik saya pribadi”.

Dengan kerja keras Pak sutikno sekarang pak sutikno telah mempunyai 5 kandang ayam potong , yang setiap kandang di isi oleh 2000 ekor ayam potong. Tidak hanya itu karena bisnis ayam potong pak sutikno ini semakin maju akhrinya dia membuka lagi usaha ayam petelur, bukan main. dengan dibantu 10 karyawannya, Pak tikno seorang Bapak Paruh Baya Mendapatkan  60 Juta/Bulan Dari Beternak Ayam Potong.

Pak tikno kemudian berbagi ilmu dan cara agar kita menjadi peternak sukses, cara yang diterapkan pak tikno ini ternyata terbilang mudah, pasalnya cara yang dilakukannya sama seperti apa yang pak tikno, lalu kenapa pak tikno bisa meraup untung sebanyak itu. ini kata pak tikno, “ Hasil yang saya dapatkan sebagian saya tabung untuk membeli  tanah yang kemudian saya jadikan kandang ayam, jadi bisa anda hitung,  jika persatu kandang saya bisa menghasilkan 12-13 juta bagaimana jika kalau saya bisa memiliki 5 kandang sekaligus, saya bisa menghasilkan uang sebesar 60 juta/bulan bukan?”.

Pak tikno menambahkan “Usaha agar peternak dan pengusaha lain agar menjadi pengusaha yang sukses adalah semangat dalam suatu pekerjaan, bersabar akan suatu hasil yang didapat, pantang menyerah dan bekerja keras. Jangan takut akan kegagalan tetaplah berusaha, jika terjatuh bangun lagi, karena sukses butuh perjuangan yang sangat keras, jika anda menyerah berarti anda gagal”

kisah tentang pak tikno seorang Bapak Paruh Baya Mendapatkan 60 Juta/Bulan Dari Beternak Ayam Potong menjadikan sebuah inspirasi serta semangat yang baru kepada kita akan kerja keras yang menemukan kesuksesan dan tidak dengan mudah untuk mendapatkannya, jika jatuh bangun lagi, jika gagal usaha lagi, karena sang pencipta pasti akan membukakan jalan bagi orang yang benar-benar  bersungguh-sungguh.

Semoga Memberi Inspirasi Bisnis Anda


Selasa, 19 Januari 2016

Kisah Inspirasi Sukses - Yang Muda, Yang Berkarya - Anak Muda Indonesia Yang Sukses Berbisnis WiraUsaha - AndreLinds.Com

6 Kisah Sukses Pengusaha Muda Indonesia Terinspiratif 2014
Peta Hidup Sukses - Menjadi Pengusaha itu ternyata tidak mudah, banyak halangan rintangandan butuh proses panjang untuk menghadapi semuamasalah yang ada. Nah admin mau share nih beberapa anak-anak muda yang selama ini kerjanyacuma dibalik layar komputer alias online tapi bisa menghasilkan uang yang amat banyak dan perjuangannya tidak main-main.

Rico Huang - 19 Tahun
Lahir di Jakarta, 14 November 1995, anak muda ini mulai merantis bisnisnya sejak SMA kelas 1. Ia lahirdi keluarga yang sederhana, Ayah & Ibunya adalah perantauan dari Singkawang dan tinggal di Jakarta dan bekerja sebagai pedagang jam. Saat di Jakarta rumahnya pernah terbakar di lalap api dan kendaraan ayahnya pernah dicuri orang dan ludes habis. Akhirnya orang tuanya harus bekerja ekstra keras untuk menghidupinya. Lantaran tidak tega melihat orang tuanya berdagang dari pagi sampe larut malam dan hampir tidak pernah libur dalam 1 tahun itupun. ia mempunyai cita-cita supaya ekonomi keluarganya bisa maju. Akhirnya ia mulai menjual nasi uduk kelas saat kelas 1 SMA, ia menjual nasi uduk yang ia beli dari tetangganya dan menjual kembali kepada teman-temannya di sekolah. Jualan nasi uduknya pun tak berjalan mulus lantaran pihak sekolah melarang semua siswa untuk berjualan makanan di sekolah.
Bisnis keduanya adalah menjual kaos polos lewat blog dan menawarkan ke teman2nya di sekolah. Dalam kurun waktu 1 bulan ia berhasil menghasilkan uang bersih sebesar 500rb tapi rugi sebanyak 1 juta karna tidak laku saat mencoba stock. Karena tidak laku akhirnya ia mulai belajar tentang dunia “online shop” dengan berjualan aksesoris gadget selama 1 tahun dengan bantuan saudaranya.
Tak tanggung-tanggung selama 2 tahun mengumpulkan modal dengan berjualan aksesoris handphone, di umurnya yang ke 17 tahun ia langsung membuka bisnis kuliner yang ia cita-citakan sejak dulu yaitu mie ayam. Tak berjalan mulus dalam membangun bisnis mie ayamnya akhirnya ia menutup bisnis mie nya dengan sukses dan rugi 15 juta. Sedih, letih, dan hancur sudah ia alami. Tapi apa daya, ia masih optimis bahwa ia mampu mewujudkan cita-citanya untuk membanggakan orang tuanya.
Dengan proses jatuh bangun yang panjang akhirnya ia berhasil membangun bisnis aksesoris handphone-nya dan kini ia menjadi supplier aksesoris handphone yang menerima pemesanan hingga puluhan bahkan ratusan aksesoris handphone secara online hanya lewat twitter & kaskus.
Hutang, Melakukan kesalahan, Ditipu, Membuat pelanggan kecewa sudah pernah ia alami. Namun iaselalu mengambil sisi positif dalam menjalankan bisnisnya. Sekarang omset penjualan aksesoris handphone hanya dengan twitter & kaskus bisa mencapai 100-150jt/bulan di umurnya ke 18 tahun.
Ia menjual produk ke toko dan distributor aksesoris hp di setiap kota. Twitter Online Store nya adalah @AlonaGadget 1 Kata yang selalu menjadi pegangannya adalah “What we do today,will determine what we gonna achieve in the future” Kini ia suka berbagi tips & trik berbisnis online di twitternya dan dia sekarang menjadi ketua komunitas bisnis anak muda online, dan suka berbagi dan sharing di twitternya >> @rcohuang .
Akun Komunitasnya --> @BisnisAnakMudaSeno Aji
Airlangga - 24 tahun
Seno Aji Airlangga adalah seorang anak yang lahir dari keluarga yang sederhana. saat berumur 6 tahunIbunya sering dicela oleh orang lain karena latar belakang ekonomi keluarganya yang sederhana danbisa dibilang pas untuk makan sehari-hari. Karena keterbatasannya itu, dari sejak SD ia sudah memilikiotak dagang. Dimulai dari menyewakan komik-komik berseri seperti Doraemon, Conan, Dragonball yang dibelikan ayahnya, hingga berjualan mainan bekas miliknya.
Namun beranjak SMP dan SMA jiwadagangnya tidak terlihat, sering melakukan puasa dikarenakan keterbatasan uang jajan, dan cenderung mempunyai kepribadian yang “minder” karena keterbatasannya.Sampai di saat dia menjadi mahasiswa di suatu kampus negeri di Jakarta. Dia menyadari tidak bisa selamanya hidup dalam keterbatasan. Dengan kondisi tersebut, dia mencoba berjualan pulsa tanpamodal, dengan menjualkan lagi pulsa yang dijual temannya (missal temannya menjual pulsa 6.000, dijual kembali olehnya dengan harga 6.500).
Dia punpernah menjadi “kuli” angkut barang disuatu perusahaan ekspedisi, tidak sampai disitu, menjadi pengamen dari rumah ke rumah pernah dilakukannya. Bermain music di suatu café di Pamulang juga pernah dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya.Di tahun 2008, Ayahnya menghadiahi sebuah handphone kepada Seno, tapi bukannya digunakan untuk keperluan konsumtif, dia malah menjualnya diforum online besar “KASKUS”. Setelah laku, dia mencari handphone dengan harga murah di forum itu, dan dijual kembali olehnya. Begitu seterusnya sampai dia memiliki modal “lumayan” dan sampailah era “Blackberry”, dia mulai bisa menyetok beberapa Blackberry untuk dijual kembali.
Tapi bisnisnya tidak berjalan mulus, sempat tertipu oleh supplier dari Batam dengan nominal yang banyak tidak menghanyutkan semangat “dagang” nya. Setelah tertipu dia justru makin bersemangat untuk berbisnis, karena mimpinya adalah “membahagiakan orangtua” nya.
Perjuangannya tidak sia-sia, setelah menempuh proses yang tidak mudah, sekarang dia memiliki mobil pribadi yang dibeli secara “cash” dari hasil berbisnis online nya. Tidak hanya itu, dia pun sekarang berhasil mewujudkan apa yang diimpikan, yaitu menaikkan haji Orang Tuanya. Tujuan awal dia“dagang” adalah mewujudkan mimpi orangtuanya, prinsip dia adalah “Kejar dan berusahalah wujudakn mimpi orangtua, maka kemudahan untuk mewujudkan mimpi kitapun akan terbuka lebar”Sekarang dia sudah menjadi public speaker di beberapa seminar kampus, dan mengisi training online untuk memberikan rahasia & seluk beluk dunia online.
Fransisca Purnama - 23 tahun
Fransisca Purnama, seorang wanita muda berumur 23 tahun, mulai mencari uang sendiri sewaktu dia SMA karena masalah keluarga yang kelam dan sejak saat itu juga kondisi keuangan dia langsung menjadi minus dan pas-pas-an, dan sebagai anak SMA pada kala itu , mencari uang tidaklah mudah. Demi ikut karyawisata bersama teman-temannya, dia tidak mau meminta uang kepada mamanya, dan diapun mencari uang sendiri dengan mengajar anaksmp (les private)Dia memutuskan untuk tidak kuliah, karena tidak ada biaya untuk itu dan disaat teman2nya mendaftar ke berbagai universitas, dia hanya mendapat ejekan karena tidak bisa kuliah.
Seringkali dalam hidupnya, dia tidak dihargai, tidak dianggap karena dia seorang anak yang broken home.Dia memutuskan untuk short course, dan mamanya yg berjuang untuk membiayai biaya shortcourse.
Setelah lulus short course, dia mulai untuk kerja kantoran, tetapi apa yang didapat tidak sebanding apa yang dikerjakan.
Memang sudah jiwa bisnis, dia mencari akal untuk berjualan apa yang bisa dijual online untuk mencari uang sendiri dan tidak membebani orang tua.Sejak saat itu, online masih dianggap rendah dan dipandang sebelah mata, tetapi dia mampu membuktikan bahwa dengan bisnis onlinenya dia bisa meraup UNTUNG 4-5x lipat dari gaji yang dia terima. Dan hanya dari social media, dia bisa menghasilkan 5-10 juta / minggu.
Apa yang dianggap teman2nya bisnis main-main, bagi dia, bisnis online adalah bisnis utama.Bisnis yang sedang dia jalani adalah Dream Graphicyaitu di bidang design grafis.
Dan sekarang dia sedang melebarkan sayapnya di bidang Clothing yang bernama Edobi Projects (www.edobiprojects.blogspot.com)Satu yang menjadi dasar bagi kehidupan dia adalah KEYAKINAN , apabila kita yakin kita bisa dapat maka kita akan mendapatkannya. Dan sekarang, berkat Doa dan Keyakinannya, Keluarganya KEMBALI UTUH, gan"Saya dulu menyesal dan kesal kenapa saya tidak bisa kuliah, tapi sekarang saya bersyukur, di saat teman2 saya masih kuliah, saya uda mengantongi pengalaman dan bisa mendapatkan uang lebih cepat dibanding mereka yang masih meminta uang jajan ke org tuanya"Dia mampu membuktikan kepada orang banyak, bahwa anak yang broken home tidak selalu menjadi anak yang hidup dalam kekelaman, tapi harus bangkit dan melawan semua hinaan yang ditujukan kepada dirinya.
Broken Home bukan kemauan dia, tapi mau tidak mau, dia harus melewati fase sulit dan itu merupakan titik balik kehidupan dia hingga menjadi sekarang ini.
"Don't let your dreams, just be dreams" @FransiscaPrnama
Aulia Rahmadhani - 21 Tahun
Aulia Rahmadhani, wanita muda yg berusia 20 tahunini mulai mengenal bisnis ketika masa remaja, dan semakin mencintai bisnis nya ketika dia duduk di bangku perkuliahan di usia 17 tahun. Memang tidaklah mudah menjalani bisnis dan kuliah pada waktu yang bersamaan.
Namun tuntutan orang tua untuk menyelesaikan kuliah nya membuat dia bertahan, walaupun merasa “passion” yang dia cari bukanlah di bidang kuliah yang saat itu ia tekuni karena baginya membahagiakan orang tua adalah prioritas utamanya.
Saat diperkuliahan berbagai macam bisnis sudah ia tekuni, termasuk bisnis MLM, tapi dia merasa ada yang kurang dari bisnis MLM ini, sehingga ia memutuskan untuk berhenti. Karena keinginan besar dia membuat dan membesarkan brand (merk)produknya sendiri, bukan membesarkan brand orang lain.
Saat ini dia mulai menjalankan bisnis online di bidang hijab dan stylish hijab. Dan sekarang dia semakin menekuni bisnis tersebut yang sedang on progress brand hijab dia untuk launching yaitu Zahira Hijab.
Dia sadar bisnis ini sudah banyak pesaingnya, tapi dia percaya. Asalkan kita yakin, komitmen, totalitas, dan pastinya kreatif, dia yakin brand dia sendiri pastiberbeda, berkualitas, dan mendapat nilai dimata pasar dan peminatnya/ Di umur 20thn penghasilannya tidak kalah dengan pekerja kantoran. Dia bisa mengais 3-4 kali lipat keuntungandari bisnisnya jualan secara online.
Bismillah “Dengan hijab ini saya memberi semangatkepada para wanita muslimah bahwa berhijab tidak menjadi halangan untuk mengejar cita-cita kita.”Berbisnislah tanpa membatasi kemampuan dirimuSaatnya yang muda yang kaya!@AuliaRhmadani
Yasa Paramita Singgih - 19 tahun
Never too young to become a billionaire. Inilah prinsip hidup Yasa, anak muda yang lahir dengan nama lengkap Yasa Paramita Singgih pada tanggal 23 April 1995 di Kota Bekasi. Terlahir di keluarga yang biasa-biasa saja, membuat Yasa memutuskan untuk hidup mandiri dengan berbisnis.
Sejak berusia 15 tahun ia sudah mulai mencari uangsendiri dengan menjadi MC di berbagai acara Sweet17, musik, perlombaan, talkshow & seminar. Di usia yang sama ia juga mulai berjualan lampu hias secara online, namun tak lama kemudian usaha lampu hiasnya tutup lantaran supplier tidak dapat memberikan barang lagi. Alhasil pada usia 16 tahun Yasa banting setir ke usaha fashion. Sempat beberapa kali gagal, akhirnya dia berhasil membangun online shop dengan nama Men’s Republic. Dua tahun berhasil mengembangkan online shop ia pun kembali membangun bisnis nya yang baru yaitu Ini Teh Kopi.
Online Shop yang didirikan Yasa berhasil membawa namanya diliput oleh NET TV pada acara Sarah Sechan Show, Trans 7 pada acara Redaksi Siang Trans 7 dan diliput oleh Majaleh Elshinta sebagai Anak Muda Inspiratif. Pada usia 18th ia juga mendirikan sebuah sekolah bisnis non formal bernama Billionaire University yang diperuntukkan untuk anak muda berusia 17-25th dengan motto “Create The Real Young Entrepreneur”Di usia 19 tahun, Yasa telah mendapatkan berbagai macam penghargaan dan telah diliput oleh berbagaimacam majalah, radio & stasiun TV.
Ia juga telah diundang oleh banyak komunitas dan universitas untuk memberikan sharing seputar bisnis, motivasi dan pengembangan diri. Ia juga telah mendapatkan penghargaan 5 Entrepreneur Muda Tergila versi Lintas.Me dan 10 Pengusaha Muda Sukses versi Yukbisnis.com. Blog jualannya adalah www.mensrepublic.blogspot.com @YasaSinggih
Nicholas Kurniawan - 21 Tahun
Lahir di jakarta 21 tahun lalu tepatnya 29 januari 1993 dari keluarga yang sederhana, Nicolas masih ingat betul bagaimana hancur hatinya mendengar dan melihat keluarganya yang sering bertengkar bahkan pernah terdengar kata cerai karena masalahekonomi, merasakan bagaimana malunya menerima surat peringatan terlambat membayar uang sekolah walau mungkin membayar uang sekolah paling murah di sekolah, merasakan betul bagaimana rasanya dipandang sebelah mata karenakeadaan ekonomi.
Walau kurang secara finansial, namun ia bersyukur memiliki orang tua yang luar biasa,, orang tuanya selalu memberikan pendidikan terbaik baginya, dengan segala cara, mereka juga selalu memberikan baju baju yang baik, agar ia dapat bergaul dengan siapa saja tanpa merasa rendah diri keadaan yang serba terbatas selalu memotivasinya untuk bekerja, kelas 2 SD, ia memulai bisnis pertamanya yaitu berdagang mainan di sekolah agar dapat membeli mainan ,dan kebiasaan itu terusberlanjut, SMP, ia mencoba membuat dan menjual baju, menjual donat, dan kue kue buatan mama di sekolah, sampai mencoba berbagai MLM saat SMA,sayangnya hampir semua berakhir kegagalan sampai akhirnya ia mengenal KASKUS, febuari tahun 2010! ia mencoba menjual ikan terapy garra rufa yang diberikan secara gratis dari teman teman ibunya lewat kaskus.
Namun karena peminatnya amat banyak akhirnya iamengenal dan mensupply berbagai fish therapy di mall, mulai dari Blok M square, Point square, Pluit junction, hingga hotel alexis!, sampai beberapa rumah anggota DPR dari partai demokrat dan PAN pernah di datangi sekedar untuk mengantar ikan pesanan mereka. Dalam menjalankan bisnis tersebut bukan tanpa halangan, bukan jalan lurus yang harus ia lewati, 3x ia mengalami rugi yang cukup besar, beberapa kali juga melakukan keputusan yang salah, pernah juga membuat pelanggan kecewa, namun dari setiap kesalahan yang ia lakukan, ia selalu belajar dari kesalahan. Akhirnya Berkat perjuangannya tersebut ia bisa membeli mobil Mazda hanya dengan kaskus dan ia juga sempat masuk ke Kick Andy. Sekarang ia sering dipanggil untuk mengisi seminar-seminar danjuga seorang trainer bisnis muda. “intinya Jangan hanya berdiam di 1 tempat dan keluarlah dari zona ternyaman Anda – @nicholask93”
Kesimpulan :Ternyata anak-anak muda ini sangat keras berjuang untuk hidup mereka, keluarga, dan masyarakat, JANGAN SAMPAI kita nyerah sama hidup kita dan jangan kalah sama anak-anak muda ini yang begitu keras survive di hidupnya.
Sumber: Kaskus
Semoga Memberi Hikmah dan Bermanfaat bagi Kita

Jumat, 27 November 2015

Kisah Inspirasi Sukses - Pengusaha Telur Asin Mery Yani, Dari Kerja Akuntan - AndreLinds.Com

Telur asin mengantaran Mery Yani sukses menjadi seorang pengusaha. Tak kuasa melihat usaha telur asin sang kakak hampir tutup, Mery segera mengambil alih. Lewat kerja keras, kini ia berhasil menjual puluhan ribu telur asin setiap hari.
Pulang ke kampung halaman bukan berarti hilang kesempatan untuk meraih sukses. Mery Yani telah membuktikannya. Hanya butuh waktu empat tahun, perempuan 29 tahun ini berhasil melambungkan usaha telur asin hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan.
Kecintaan pada sang ibu yang terbaring sakit mendorong Mery Yani kembali ke Karawang pada 2005 silam. Padahal di Jakarta Mery tengah membangun karir sebagai akuntan di sebuah perusahaan impor. Hingga akhirnya ibundanya berpulang pada 2007.
Mery pun memutuskan untuk menetap di kota kelahirannya, sambil sang ayah, membuat pakan ternak dari dedak padi. Belum surut kesedihannya, ia harus menghadapi kenyataan usaha telur sang kakak yang kian terpuruk.
Mery memang sangat peduli akan usaha telur asin ini. “Telur asin merupakan penyokong hidup saya sejak masih sekolah dulu,” kenangnya. Ia pun tak bisa tinggal diam saat melihat usaha ini terancam tutup karena penjualan terus menyusut.
Beruntung Mery pernah punya pengalaman menjajakan telur asin dari satu kios ke kios lain di pasar tradisional, semasa sekolah dulu. Berbekal pengalamannya itu, ia pun memberanikan diri mengambil alih usaha sang kakak sejak November 2008. Sebagian uang klaim asuransi jiwa mendiang ibunya pun menjadi modal usahanya.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengawali langkahnya dengan memperkaya pengatahuan soal telur asin, baik dari buku maupun bertanya pada beberapa pengusaha yang lebih dulu terjun di bidang ini. Dari sana, Mery menyusun sebuah peta perencanaan usaha lengkap dengan standar kualitas telur, cara pemasaran, dan sistem menajerial karyawan.
Untuk memenuhi standar kualitas telur, Mery menjalin mitra dengan peternak telur bebek di sekitar Karawang. Ia memberi modal, baik berupa bibit bebek atau uang untuk membeli pakan. Tentu saja, para mitra itu nanti harus menyetor telur bebek ke usaha telur asin milik Mery.
Dalam proses pengasinan pun, lulusan Universitas Tarumangera ini menggunakan bahan-bahan pilihan. Abu yang digunakan adalah abu hitam yang berasal dari sekam padi yang telah dibakar dan terjamin kebersihannya. Abu itu berasal dari lahan pertanian di sekitar Kerawang.
Tak hanya membenahi pasokan telur dan proses pengasinan, Mery juga mencermati pasar telur asin yang mengenal musim sepi. Nah, di saat pasar sedang sepi, lantaran pasokan telur asin berkurang, Mery segera memasok telur asin buatannya dalam jumlah besar.
Lolos sertifikasi

Sebagai pemain baru, tentu situasi itu sangat menguntungkan. Bukan hanya soal fulus, cara tersebut juga berhasil mendongkrak merek telur asinnya, Sumber Telur Kilau. Alhasil, setelah merek telurnya dikenal, penjualan telur asinnya pun meningkat.

Dalam tempo setahun, Mery berhasil menggenjot penjualan hingga 1.500 butir per hari. Tak hanya itu, ia pun berhasil mengembalikan modal usahanya.
Sayang, saat penjualan meningkat, ia kembali berhadapan dengan masalah. Ia mendapati beberapa mitra yang ingkar menjual telur bebek untuk pabriknya. “Saya harus sabar mencari mitra lain,”katanya.
Untuk menjaga agar pasokan telur bebek tetap stabil, Mery pun membangun peternakan sendiri. Di peternakan tersebut, Mery memiliki 1500 ekor bebek yang diangon di sekitar Karawang dan Garut.
Ia juga terus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya. Pada 2010, Mery mendaftarkan telur produksinya ke Departemen Kesehatan (sekarang Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia untuk memperoleh sertifikai kualitas gizi. Setiap produksi, telur-telur hasil peternakannya dan mitranya harus melalui beberapa tahap pengujian. Tahapan tersebut meliputi pencucian telur, pengujian dari segi bentuk dan tingkat keretakan, penyemprotan cairan anti bakteri, serta uji laboratorium.
Kegigihan Mery mengemas ulang usahanya itu berubah manis. Hingga saat ini penjualan telur asin cap Sumber Telur sudah menjangkau beberapa wilayah Indonesia, seperti Jabodetabek, Kalimantan, Bangka Belitung, dan Lampung. Dalam kegiatan pemasaran, Mery mendapatkan dukungan lebih dari 50 distributor sesuai standar distributor ala Mery. “Mereka kan harus tahu kemauan konsumen, yang asin banget atau enggak terlalu asin. Distributor harus kenal betul dulu produksinya,” terangnya.
Berkat berbagai standar ini telur asin Mery bisa terjual 10.000 hingga 15.000 butir per hari. Dengan harga jual berkisar Rp1700-Rp 2500 per butir, setiap bulannya Mery meraup omzet lebih dari Rp 300 juta.
Selain menyelamatkan usaha yang hampir bangkrut, Mery juga berhasil membuka lapangan kerja. Karyawannya telah berlipat, dari hanya empat orang pada awalnya, kini telah mencapai 30 orang.
Raih penghargaan

beberapa waktu  lalu, Mery mendapat sebuah penghargaan dari salah satu bank di Indonesia. Mery Yani, adalah salah satu pemenang terbaik yang berhasil menjadi salah satu pemenang terbaik nasional untuk kategori Alumni dan Mahasiswa Pascasarjana. Usaha kreatif ‘Sumber Telur Kilau’ yang digagasnya, ternyata mampu mencuri perhatian para dewan juri, hingga ia mendapatkan penghargaan serta uang senilai Rp 50 juta sebagai dana pembinaan dari Bank Mandiri.

“Sebenernya competitor untuk usaha telur asin banyak. Tapi saya tidak hanya jual telur, saya jual nilai tambahnya. Dari satu dus, yang rusak jarang banget. Kalau yang lain rusak 20-30 persen. Ini yang membuat konsumen saya semakin banyak,” kata dia.
Menurut gadis asal Kawarang ini, yang paling penting adalah peningkatan kualitas telur asin hasil produknya. Ini salah satu strategi yang membuat usahanya menjadi semakin maju dan ide ini juga yang membuat dean juri memilihnya menjadi salah satu pemenang utama.
“Membuat telur asin berkualitas tentu membutuhkan proses panjang dan tidak mudah. Seperti yang saya katakan tadi, saya menjual kualitas serta selalu melayani konsumen dengan baik,” ujar dia. Mery kemudian menjelaskan bahwa usahanya tersebut sebenarnya merupakan ekspansi yang dilakukan dia atas perusahaan keluarganya yang bangkrut pada 2009.
Mendapatkan uang senilai Rp50 juta, Mery Yani mengaku bangga. Ia berencana akan menggunakan uang tersebut untuk mengembangkan usahanya. Mery juga berharap, agar apa yang diraihnya, bisa menjadi inspirasi buat para pemuda lain, untuk bisa menjadi sosok kreatif dan mencoba menciptakan peluang usaha sendiri.
“Untuk teman-teman muda, teruslah berkarya untuk membangun bangsa dan menginspirasi pemuda lain,” kata dia.
Pabrik telur asin terbesar

Tak mudah memang menjadi seorang pengusaha. Mery Yani pernah bekerja menjadi karyawan kantoran pun mengakui hak itu.

Ketika berprofesi sebagai akuntan, ia punya jam kerja sendiri. Sebaliknya, sebagai pengusaha, jam kerjanya tak menentu. Mery harus terus berpikir, berkreasi, serta berinovasi selama 24 jam penuh.
Namun, kondisi ini justru melecut semangat Mery untuk berwirausaha. Ia pun terus belajar dan memupuk kemampuannya sebagai pengusaha telur asin. “Dari nama saja sudah kelihatan, kalau bahasa Sunda, ‘Mery artinya bebek’. Jadi memang sudah cocok,” kelakarnya.
Mery terus mengembangkan usahanya. Tahun ini, salah satu pemenang ajang Wirausaha Muda Mandiri ini tengah membangun pabrik telur asin sendiri untuk meningkatkan produksi.
Di pabriknya yang baru, Mery ingin memisahkan proses produksi antara bagian-bagian yang kotor dan bagian-bagian yang bersih. Selain itu, ia juga akan mengadopsi bangunan pabrik seusia dengan standar.
“Jadi, sudut-sudutnya akan dibuat melengkung supaya lebih aman,” jelasnya. Selain itu, ia juga menyesuaikan lampu-lampu sesuai ketentuan. Maklum, Mery masih menyimpan angan, pabrik telur asinnya akan menjadi pabrik telur asin terbesar di Indonesia. (Sumber : Warta Kota)

Berikut Video Cara Membuat telur Asin :


SEMOGA BERMANFAAT DAN MEMBERI INSPIRASI SUKSES

Selasa, 24 November 2015

Kisah Inspirasi Sukses - Rajin Sedekah, Rejeki Melimpah Kisah Sukses Pengusaha Mebel Wanadadi Banjarnegara - AndreLinds.Com

Alkisah, warga Padang Sumatera Barat terkenal dengan jiwa merantaunya. Tidak sekalipun pulang sampai cita-cita digapai. Tidak mudik manakala kesuksesan belum diraih. Kata sebagian orang, malu manakala belum jadi orang sukses. Demikian semangat membara orang minang. Kita bisa lihat kisah sukses para saudagar Padang, atau kisah sukses warga minang lain dengan rumah makannya.
Meski bukan keturunan Minang, Arab ataupun Cina, Ibu Sumarti (48 th) adalah satu dari sekian pengusaha yang mewarisi semangat mereka. Istri dari Pak Samsul (54 th) ini telah banyak makan garam soal perdagangan. Sejak SD dirinya sudah terbiasa membantu melayani pembeli di kios kelontong milik orang tuanya tepatnya di Pasar Induk Wanadadi Banjarnegara. Ajaran melayani pelanggan sebaik-baiknya, jujur dan murah senyum telah ia terima sejak itu.

Tak hanya itu, semangat berusaha dan sedikit manajemen pun telah ia dapatkan sedari kecil. Tak heran kemudian dalam perjalanan usahanya ketika ia sudah mandiri bersama sang suami, dirinya mengaku jarang sekali merasa sulit dalam usaha mebelnya yang telah ia mulai sejak tahun 1985 silam. Mebel Ridlo, demikian nama toko dari pasutri (pasangan suami istri) ini.

Bagi Bu Marti, usaha mebel bukanlah usaha yang pertama. Ibu tiga anak ini menuturkan, bahwa ia sebelumnya juga membuka warung kelontong di Pasar Induk Wanadadi, namun karena alasan pindah rumah ia berhenti berjualan. ”Kita juga pernah jualan buku mas, kebetulan ada SMP Wanadadi di depan rumah, namun akhirnya berhenti juga karena koperasi sekolah mewajibkan siswanya membeli buku di sekolah” jelasnya.

Ikhtiar semaksimal mungkin. Meski belum sukses dengan usaha sebelumnya, namun do’a sembari terus bersedekah tak henti-hentinya ia lakukan. ”Ibu saya mengajarkan shalat malam, shalat dhuha dan sebisa mungkin bersedekah setiap hari. Meski saya tak tahu apa yang akan saya dapatkan dengan melakukan hal itu, namun saya selalu berusaha mencontoh apa yang telah dilakukan orang tua saya” terang Bu Marti.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, demikian kata pepatah. Toko Mebel Ridlo berawal dari hal kecil yang sangat sederhana. ”Kala itu kebetulan ada temen yang butuh lemari, gak tahu kenapa ia percaya kepada saya untuk mencarikan ke tukang kayu, mungkin semuanya memang telah diatur. Lha saya kan sukanya bisnis, jadi ya saya pesan ke tukang kayu kemudian saya jual pada teman saya itu dengan cara diangsur” cerita ibu yang murah senyum ini.

”Berawal dari satu orang, lama kelamaan teman-teman lainpun ikut-ikutan membeli kepada saya saat mereka butuh lemari, kursi atau mebel lainnya. Saya dan suamipun kemudian berfikir kenapa tidak membuka toko sendiri saja. Akhirnya kamipun membuka toko sendiri 24 tahun silam. Dengan dua tukang kayu, rumah kami jadi pabrik sekaligus toko” tambahnya berkisah.

Untuk mencapai kesuksesan dan kemapanan memang selalu butuh perjuangan dan kesabaran, demikian pula yang dialami Bu Marti dan Pak Samsul. Berawal dari uang 20 ribu rupiah saat pertama kali mendapat pesanan dari teman, itupun pinjaman orang tua, kini tak terhitung lagi jumlahnya. Ketika ditanya asset maupun omzet harian, ia hanya menjawab dengan senyum saja, sembari guyon ”Saya tak pernah menghitung mas, nanti malah terlalu banyak pikiran”. Saat disusul dengan pertanyaan, lalu bagaimana dengan manajemennya bu? ”Kami hanya menulis transaksi dengan tiga pembukuan; pemasukan, pengeluaran, dan piutang” jawabnya.

Tak lagi menjadikan rumah sebagai pabrik sekaligus toko, namun tokonya telah dibangun sendiri meski berada di samping rumah. Pabriknya pun sudah berdiri sendiri, berada di daerah Purbalingga.

Kini toko mebel ridlo telah memiliki 25 karyawan, 15 orang tukang kayu, dan 10 orang pelayan di toko. Dua anaknya yang kini telah berkeluarga pun, membuka cabang di Karangkobar dan Linggamerta Banjarnegara.

Pak Samsul memberikan resep kepada kita semua seputar kesuksesannya. Menurutnya, salah satu kunci suksesnya ia biasa menjual mebel lebih murah. Harga beli di toko lain, menjadi harga jual di toko mebel ridlo ini. “Saya selalu membayar lunas barang yang dikirim oleh sales, sehingga saya bisa dapat harga lebih murah” jelas lulusan sebuah STM di Yogya ini.

“Kami tak pernah promosi, tapi alhamdulillah langganan kami dari mana-mana, tak hanya Banjarnegara saja tapi juga luar kota. Bahkan ada langganan kami dari Sumatera, kulakan di sini dan dijual lagi di sana” tambahnya.

Untuk menemukan tokonya anggota TAMZIS Wanadadi Banjarnegara ini tidaklah sulit, letaknya yang strategis di Jalan Raya Wanadadi tepatnya depan SMP N 2 Wanadadi. Buka dari jam setengah tuju pagi hingga jam lima sore.

Kini, untuk urusan simpanan harian maupun investasi, dipercayakan kepada TAMZIS. ”Saya percaya dengan TAMZIS, begitu juga Mbak Umi marketing TAMZIS Wanadadi yang setiap hari datang. Nyaman, dan enak” kata ibu yang telah ziarah haji ini.

Suami istri itu saling melengkapi, barangkali begitu juga dengan toko mebel ridlo. Disisi lain, Bu Marti mengungkap rahasia suksesnya. Menurutnya, sebagai penjual harus murah senyum dan nyedulur (membina persaudaraan). “Saya suka guyon mas, bersilaturahim dan ngobrol, kalau kita berniat baik dan husnudzon insya Allah kita akan banyak saudara” katanya. “Untuk urusan rejeki Allah telah menentukan, yang penting kita selalu berdo’a, ikhtiar, dan jangan lupa selalu beramal meski sedikit, tapi kalau bisa kita usahakan rutin” tambah alumni PGAN Banjarnegara ini


SEMOGA BERMANFAAT

Sumber:http://islamberkata.blogspot.co.id/2011/11/rajin-sedekah-rejeki-melimpah-kisah.html

Selasa, 17 November 2015

Kisah Inspirasi Sukses - Liku-liku Sejarah Perjalanan Bisnis Aceh Jezz Bubur (Bubur Jagung) - AndreLinds.Com

PengusahaMuslim.com – ACEH JEZZ BUBUR ( bubur jagung ) merupakan sebuah usaha keluarga yang di kelola secara profesional sejak tahun 2007 lebih tepatnya didirikan pada tanggal 07 Agustus 2007. AJB berfokus pada unit usaha aneka bubur, yang terus melakukan inovasi baru dalam menciptakan aneka bubur yang berlokasi dii jalan margonda raya no. 416, Depok, Indonesia 16426.
ACEH JEZZ BUBUR ( bubur jagung ) merupakan sebuah usaha keluarga yang di kelola secara profesional sejak tahun 2007. AJB berfokus pada unit usaha aneka bubur, yang terus melakukan inovasi baru dalam menciptakan aneka bubur.
“Saat ini kita baru terfokus pada enam jenis bubur yang sangat dominan disukai oleh masyarakat, yaitu bubur jagung, bubur ketan saus durian, bubur jali, bubur ketan hitam, bubur kacang hijau, bubur sumsum. Alhamdulillah dengan kehendak Allah diantara semua bubur, bubur jagunglah yang sangat disukai oleh masyarakat ( 70 % pelanggan memilih bubur jagung).
InsyaAllah di waktu mendatang kami akan terus berupaya menciptakan bubur lain.
AJB telah berjalan selama hampir lima tahun, dalam kurun waktu tersebut kami telah mendirikan tiga buah outlet ( Banda Aceh, Depok, Cibubur) dengan penjualan mencapai antara 700 s/d 1000 porsi perhari. Omzet kotor yang kami peroleh sekarang kurang lebih antara Rp 10.000.000 s/d Rp.15.000.000 perhari untuk ketiga outlet.
InsyaAllah di tahun 2012 kami mengupayakan untuk membuka 3 outlet lagi di wilayah JABODETABEK.
Sekarang kami sedang melakukan penjajakan untuk mem FRANCHISE kan usaha bubur jagung,
InsyaAllah paling cepat awal 2013 sudah LOUNCHING FRANCHISE dan paling lambat 2014.
Waktu setahun kedepan ini kami manfaatkan untuk persiapan SDM FRANCHISOR dan Proses Legalitas.
Semua ini kami lakukan untuk kenyamanan kedua belah pihak ( pemberi waralaba dan penerima waralaba), karena ini adalah amanah dan kami harus pertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak maka kami tidak ingin buru buru dan kami harus banyak belajar dulu. “ Sebagaimana dipaparkan  oleh ACEH JEZZ BUBUR di halamanfacebook-nya.

Liku-liku Sejarah Perjalanan Bisnis Aceh Jezz Bubur (Bubur Jagung)

Teuku Chaidil (pemilik ACEH JEZZ BURGER )  menuturkan, “25 April 1962 lahirlah saya dari seorang ibu bernama Cut Nurhayati, ayah saya bernama Teuku Adjoeran yang bekerja di kantor DOLOG. Kami mempunyai saudara kandung 9 orang dari dua ibu, ibu tiri saya bernama Siti Sofiah, saya anak ke tiga, saudara laki laki ada 5 dan saudara perempuan ada 4. Pendidikan awal dimulai dengan sekolah di TK Bayangkari Banda Aceh, SD 26 Banda Aceh, SMP 3 Banda Aceh. Pada sore hari saya belajar mengaji pada seorang ustad.
Baru setahun sekolah di SMP 3 Banda Aceh orang tua saya dapat promosi jabatan menjadi kepala Sub Depot logistik Lhoseumawe, dan sayapun ikut serta pindah ke Lhokseumawe. Di Lhokseumawe saya masuk SMP 1 , kemudian melanjutkan lagi SMA ADIDHARMA Banda Aceh , kemudian saya pindah ke SMA 2 Banda Aceh, kemudian pindah lagi SMA 1 Lhokseumawe. Tahun 1994 saya lulus sekolah SMA dan diterima di Fakultas Pertanian Unsyiah.
Setelah menyelesaikan Kuliah pada tahun 1991 saya mendapat pekerjaan di PT. SEMEN ANDALAS INDONESIA ( perusahaan Asing) pada departemen Public relation untuk bidang Community Development dengan masa kontrak kerja 2 tahun.
Keluar dari PT Semen Andalas pada tahun 1993 saya bekerja di CV MIRZEN pada departemen pertamanan.
Sambil bekerja di CV Mirzen saya membuka sebuah unit usaha Burger di kaki lima pada tahun 1994 di Jalan Teuku Umar Setui Banda Aceh dan kami PELOPOR BURGER di ACEH.
Ide untuk berjualan burger muncul ketika saya sedang melakukan perjalananan ke kota Medan, saat itu saya melihat banyak pedagang burger di kaki lima yang sukses.
Kemudian saya melakukan survei dan mewawancarai pedagang Burger kaki lima tentang kiat kesuksesan mereka. Dari situ mulailah timbul keberanian saya untuk berjualan Burger bersama dengan seorang karyawan saya.
Dengan bermodalkan uang Rp. 500.000 saya mulai berdagang burger dan roti bakar.
Alhamdulillah, qadarullah usaha yang saya tekuni berjalan baik, penjualan kian hari semakin meningkat terus, modal awal Rp. 500.000 dapat tertutupi pada bulan pertama.
Rata- rata penjualan perhari mencapai 100 porsi dengan omzet perhari pada bulan pertama Rp. 250.000. Omzet perhari terus bertambah, sampai pada tahun pertama omzet mencapai Rp.500.000 /hari
Pada tahun 1995 saya ikut bergabung di perusaan PT. KESAYANGAN PRAKARSA (Kontraktor dan Suplier) untuk menduduki jabatan Manager Perusahaan dengan membawahi 7 anak perusahaan.
Sambil bekerja di PT. Kesayangan Prakarsa saya pindahkan usaha saya ke kota Lhokseumawe/Aceh Utara.
Di kota Lhokseumawe tepatnya di depan radio DIPRA saya harus memulai dari nol kembali. Sehingga omzet penjualan menurun dibandingkan dengan di Banda Aceh. Dengan kepindahan ke kota Lhokseumawe saya terpaksa harus membawa rombongan karyawan saya yang di Banda Aceh, akibatnya biaya operasional tinggi, disamping itu antusias masyarakat terhadap burger dan roti bakar kurang.
Usaha di Lhokseumawe hanya berjalan satu tahun saja, usaha saya tutup dan saya mengkonsentrasikan pada pekerjaan saya.
Setelah cukup banyak pengalaman sebagai Maneger Keuangan di PT. Kesayangan Prakarsa, saya memutuskan untuk hijrah ke kota Jakarta pada tahun 1997 untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi.
Maka dengan bermodal sisa gaji yang saya terima, saya memulai melangkah ke Jakarta.
Selama dua bulan saya mengajukan permohonan kerja di beberapa perusahaan, tidak ada satupun perusahaan yang memanggil saya, maka saya putuskan untuk kembali ke Banda Aceh.
Di Banda Aceh saya sempat menganggur selama 6 bulan dengan tanpa gaji, apalagi orang tua sudah pensiun.
Kebutuhan hidup keluarga kami hanya mengandalkan pensiunan dari orang tua.
Ada timbul keinginan untuk berjualan lagi, tapi uang tidak ada dan tabungan kosong sama sekali.
Alhamdulillah pada bulan April 1998 ada teman yang mau buka usaha burger, dan dia membeli peralatan (tempat panggang burger) saya dulu dengan harga Rp 200.000.
Dengan bermodal uang Rp 200.000 inilah saya kembali bersemangat untuk berjualan agar bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Uang tersebut hanya saya gunakan untuk membeli bahan saja, sementara peralatan kerja masih layak untuk digunakan.
Saya berjualan sendiri di depan warung adik saya dekat rumah dengan pertimbangan tidak perlu sewa tempat karena keterbatasan dana serta tidak ada tambahan biaya transportasi. Setelah berjalan selama 1 bulan penjualan hanya laku 15 s/d 20 porsi saja atau sekitar Rp.70.000,per hari, maka saya putuskan untuk pindah lokasi yang lebih strategis yaitu di pinggir jalan besar yang ramai dilalui orang.
Saya dapatkan sebuah restoran teman yang masih punya tempat untuk numpang jualan yang lokasinya di Jl. Mugayatsyah dan agak jauh dari rumah. Jauhnya lokasi membuat saya harus extra kerja dengan mengayuh sepeda sejauh 6 km pulang pergi.
Sepeda inilah saya gunakan setiap hari untuk menjalankan usaha, kalau di pagi hari jam 6 pagi saya harus ke pasar dengan sepeda sejauh 8 km pulang pergi untuk membeli bahan dagangan. Di siang hari sepeda tersebut kembali saya kayuh dengan membawa barang dagangan, begitu juga ketika pulangnya dilarut malam dengan kondisi tubuh yang sudah kelelahan saya harus kembali mengayuhkan sepeda untuk bisa sampai di rumah. Semua pekerjaan saya lakukan sendiri untuk memperkecil biaya karena daya jual masih sangat rendah.
Perjalan waktu satu bulan di tempat baru hanya bisa mendongkrak penjualan 10 porsi saja yaitu antara 20 s/d 30 ( Rp 100.000 ) perharinya. Keuntungan dari penjualan hanya cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga saja.
Melihat angka penjualan yang stagnan maka saya mulai membaca literatur marketing tentang bagaimana memasarkan sebuah produk. Dengan izin Allah dari situ mulai terbuka pikiran saya betapa pentingnya marketing dalam menjalankan sebuah usaha.
Perubahan drastis mulai saya lakukan, pertama saya melakukan perubahan kualitas burger yang lebih baik, kedua menata outlet yang lebih indah, ketiga menjaga kebersihan outlet, keempat menciptakan kehangatan hubungan dengan pelanggan dengan bersikap ramah, kelima mempercepat kerja. Setelah lima langkah tersebut mampu saya lakukan dengan baik maka mulailah saya mengemas sebuah publikasi yang unik.
Publikasi yang saya lakukan adalah dengan membuat sebuah potongan papan triplek ukuran 60 x 15 cm dengan tulisan JEZZ BURGER pada baris atas dan tulisan JL. MUGAYATSAH 8 dengan perpaduan warna yang sangat kontras dan indah. Media iklan tersebut saya tempelkan pada pohon di sepanjang jalan di wilayah kota Banda Aceh. Sehingga kemanapun orang akan pergi pasti melihat papan iklan tersebut.
Alhamdulillah metoda tersebut berhasil sehingga angka penjualan meningkat antara 50 s/d 70 porsi ( Rp 200.000 ) di bulan kedua. Dengan adanya peningkatan penjualan saya mulai menambah karyawan yaitu adik saya sendiri. Angka penjualan terus meningkat dari hari ke hari sampai 100 porsi perharinya pada bulan ke 8, dan lagi lagi saya harus menambah seorang karyawan lagi untuk membantu operasional.
Dengan angka penjualan 100 porsi ( Rp. 300.000) per hari sudah cukup untuk membiayai keluarga dan sedikit menyimpan tabungan.
Saat penjualan mulai membaik datang seorang teman untuk meminta bantuan mengelola usahanya, untuk menduduki jabatan sebagai Maneger operasional di perusahan PT. ZEIN BERSAUDARA ( Distribution & Suplier ).
Alhamdulillah dimasa penjualan sudah mulai membaik ALLAH mempertemukan dengan seorang gadis cantik tamatan perguruan tinggi IAIN Ar-Raniri Banda aceh bernama CUT RABIATUN ADAWIYAH. Perkawinan saya tergolong lambat, usia saya saat itu 37 tahun dan istri saya 27 tahun, tapi saya percaya kepada Allah bahwa inilah waktu yang terbaik bagi saya untuk berumah tangga. Seluruh biaya perkawinan saya dibiayai oleh orang tua saya karena tabungan saya belum mencukupinya
Setelah usaha berjalan satu tahun saya mendapat tawaran dari teman kuliah untuk menyambung sewa toko yang belum habis masa sewa. Kesempatan inipun tidak saya sia-siakan, apalagi masa sewa dibayar sebulan sekali setelah saya menggunakannya.
Untuk memulai jualan di toko akan banyak pengeluaran membeli peralatan sebuah restoran, sementara tabungan saya tidak cukup dan saya coba berkonsultasi dengan istri. Alhamdulillah istri dengan senang hati menjual 10 mayam mas kawin yang saya berikan untuk membantu membeli peralatan restoran atau cafe.
Restoran itu kami beri nama JEZZ CAFE di Jalan Teuku Umar Banda Aceh. Pada awal 1999 kami mulai berjualn dengan format CAFE TERBUKA. Format cafe model ini belum ada saat itu sehingga ini menjadi daya tarik bagi kawula muda Banda Aceh.
Kami mulai menambahkan menu baru yaitu PISANG BAKAR KEJU. Sedangkan untuk katagori minuman kami menyediakan segala jenis jus, minuman botol, ES TELER dan MILKSHAKE.
Dengan format cafe yang kami tawarkan ternyata memberi dampak yang sangat baik bagi usaha kami. Saya mulai menambah lagi karyawan dan menggantikan sepeda dengan sepeda motor untuk operasional saya. Angka penjualan terus meningkat, saya telah mampu mempekerjakan 10 orang karyawan. Omset penjualan telah mencapai 1.500.000 per hari dengan penjualan 300 porsi burger dan roti ditambah penjualan minuman)
Kabar gembira muncul lagi dengan lahirnya anak kami yang pertama yang kami beri nama ABDURRAHMAN AL-MANSYOER yang menjadi amanah bagi kami untuk mendidiknya.
Toko yang tadinya kami sewa per bulan kini kami sewa pertahun dengan nilai kontrak 4 juta. Setelah waktu dua tahun menempati toko tersebut dimana pengunjung tidak tertampung lagi maka kami putuskan untuk menyewa toko yang di sebelahnya lagi dengan kapasitas pengunjung 160 orang, dan kami mulai menambah karyawan lagi menjadi 25 orang, Kami pun menambah menu-menu baru lagi seperti :
KENTANG GORENG, CREP, TOATS, OMELET, sedangkan untuk minuman kami menambah beberapa jenis seperti ICE CREAM, PUNCH, FLUTE.
Suasana toko saya tata sedimikian rupa dengan desain  yang menarik, pengunjung semakin ramai, setiap sore cafe dipenuhi sesak oleh kawula muda, sehingga jalanan dibuat macet tiap sorenya. Target pasar saya saat itu memang kawula muda, ALHAMDULILLAH penjualan terus meningkat .
Ramainya pengunjung yang datang ke JEZZ CAFÉ membuat perusaan Rokok A Mild ikut mempromosikan produknya di Cafe. Kerjasamapun ditandatangani dan A Mild mempunyai hak eklusif untuk beriklan di Cafe, seluruh cafe dipenuhi oleh materi iklan A Mild.
Hak eklusif lainnya yang di dapat, mereka bisa menyelenggarakan LIVE Musik serta mendatangkan artis ibukota.
Saat itu JEZZ CAFÉ benar benar menjadi TRADE MARK bagi kawula muda Banda Aceh untuk kongko-kongko sore dan malam.
Dari hasil penjualan burger saya sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membantu seluruh anggota keluarga, dan saya juga sudah bisa membiayai perkawinan adik adik saya dan sudah bisa menyimpan tabungan.
Selama kurun waktu lima tahun saya sendiri selalu terjun langsung di warung untuk mengatur semua operasionalnya.
Disamping itu saya juga berusaha untuk dapat mengikuti kajian agama di pesantren.
Selama waktu tiga bulan saya belajar ilmu agama saya merasakan ada sesuatu yang kurang berkenan dengan apa yang saya dapati.
Saya mulai berdoa pada Allah “ YA ALLAH JIKA ADA TEMPAT LAIN YANG MEMBUAT SAYA BENAR BENAR TENTRAM, MAKA PERTEMUKANLAH SAYA DENGAN MEREKA “.
Alhamdulillah doa saya di kabulkan oleh ALLAH dan saya diketemukan dengan sebuah jamaah pengajian yang bermanhaj AHLUL SUNAH WAL JAMAAH yang murni mengambil dalil dari Al-Qur’an dan hadist yang shahih.
Dari situlah saya mulai mendapat hidayah dari Allah untuk tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist dalam menyikapi setiap permasalahan hidup yang saya hadapi .
Saya mulai berkonsultasi dengan Ustad untuk menayakan status usaha saya dipandang dari sudut syariat islam.
Maka beberapa perubahan dratis mulai saya lakukan, walau resiko yang akan saya hadapi sangat besar. Saya harus istiqamah dan percaya bahwa “BARANG SIAPA YANG MEMBELA AGAMA ALLAH MAKA ALLAH AKAN MEMUDAHKAN SEGALA URUSANNYA”
Perubahan yang saya lakukan yaitu:
  1. Menutup warung pada waktu shalat.
  2. Tidak lagi menjual rokok.
  3. Tidak lagi menyelenggarakan live musik.
  4. Sedangkan menyedikan makan di tempat dan tidak adanya karyawan wanita belum saya berlakukan.
Dengan perubahan yang begitu drastis saya mulai menuai cemoohan dari pelanggan dan teman teman.
Gaya saya yang biayanya gaya anak gaul saya rubah menjadi gaya islami. Diantara cemoohan yang sangat berbekas sampai saat ini adalah ;
Pertama, “ Emang lu aja yang beragama islam, belagu amat lu.”
Kedua, asal ketemu teman saya dipanggil embeek ( menirukan suara kambing, karena saya berjenggot) dan banyak lagi cemoohan yang saya terima, saya tetap bersabar karena ini adalah ujian.
Banyaknya perubahan drastis yang saya lakukan membuat kawula muda mulai menjauh dari cafe kami, saya sadar mereka adalah kawula muda yang tidak mau digurui seperti itu, apalagi Cafe mulai bermunculan . Angka penjualanpun turun drastis, dari bulan ke bulan. Kalau sebelum saya berlakukan sistim dagang menurut syariat, saya bisa memperoleh keuntungan satu bulan mencapai 25 juta, maka ketika saya berlakukan peraturan seperti itu saya hanya memperoleh keuntungan cuma 2, 5 juta per bulan, tapi saya merasa senang karena itu lebih barokah.
Di saat saya mulai mengenal sunnah, kami dianugerahi anak kedua yang bernama Abdullah Al-Mansyoer.
Qadarullah tahun 2004 Banda Aceh di landa tunami, beberapa bagian bangunan saya hancur terkena gempa.
Satu bulan pertama setelah tsunami kita bisa berdagang, masyarakat terkonsentrasi untuk membantu korban tsunami.
Masa satu bulan membuat tabungan habis untuk keperluan dimasa tanggap darurat. Saya mengambil keputusan untuk tidak lagi melanjutkan usaha saya karena dua hal yang belum saya berlakukan tadi akan menjadi kurang barokah.
Bulan bulan berikutnya saya sama sekali tidak ada penghasilan dan hanya berharap bantuan dari orang tua dan saudara saudara, apalagi masa itu saya masih terlalu shok dengan Tsunami.
Setelah masa tenang terlalui saya mulai berpikir untuk bisa menghasilkan uang, kami sekeluarga sepakat untuk jualan “Nasi Gurih”. Kamipun mulai kerja keras lagi, ternyata usaha dagang nasi sangat menyita waktu dan hampir tidak ada waktu yang tersisa siang dan malam. Usaha ini hanya bertahan 1 bulan dan kamipun memutuskan untuk berhenti dagang nasi karena seluruh karyawan terlalu lelah.
Pada bulan April 2005,kami sepakat bersama istri untuk hijrah ke Jakarta untuk berdagang burger dan roti bakar. Langkah kamipun saat itu mulai tertuju ke Jakarta. Dengan bermodal hasil jualan nasi sebulan dan bantuan dari orang tua serta pinjaman saudara, saya membuka usaha di wilayah Lebak Bulus.
Penjualan nyaris tidak laku, malah lebih sering tidak laku sama sekali. Tabungan terus terkuras, untuk biaya hidup saja kami tidak dapat terpenuhi, lagi lagi kami meminta tambahan pinjaman dari saudara. Selama kurun waktu tujuh bulan penjualan benar benar nihil dan utangpun terus bertambah, kami hidup penuh dalam keprihatinan, malah beberapa waktu tidak satupun yang bisa dimakan lagi karena sisa uang sudah habis sama sekali.
Selanjutnya kami berkonsultasi dengan istri dan kamipun sepakat untuk kembali ke kampung halaman.
Uang untuk ongkos kembali tidak ada, kami berinisiatif untuk mengover kontrak toko, alhamdulillah ada yang mau. Uang yang kami peroleh digunakan untuk membeli tiket pesawat, tetapi untuk mengangkut seluruh peralatan kerja tidak ada, maka kamipun meminta tambahan pinjaman dana dari saudara sehingga total pinjaman sudah mencapai 40 juta.
Setiba di Banda Aceh pada bulan 12 tahun 2005 kami hidup dari nol kembali. Dengan kebaikan adik ipar yang meminjamkan dana sebesar 15 juta kami merenovasi kamar untuk disewakan kepada tamu dari luar Aceh dan luar negeri yang membantu rehabilitas area Tsunami.
Untuk mengisi perabot kamar kami mengutang Rp 10 juta di toko perabotan.
Alhamdulillah usaha dapat berjalan, dan keuntungan hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari saja sementara utang belum bisa tertutupi.
Usaha sewa kamar hanya bisa bertahan selama satu tahun, tabungan sama sekali tidak ada. Dalam kondisi seperti ini kami mencoba lagi untuk kembali berjualan burger.
Penjualan dimulai dari berjualan di depan warung kakak ipar, selama tiga bulan tidak ada perkembangan sama sekali. Kemudian kami memutuskan untuk pindah ke kampus Unsyiah dekat fakultas ekonomi, tempat ini juga tidak mendongkrak penjualan. Selama tiga bulan kami bisa bertahan dan lagi-lagi kami harus kembali ke Neusu dekat rumah. Tapi ternyata penjualan burgerpun tidak mampu membiayai kebutuhan hari hari.
Peminat burger tidak mengalami peningkatan, sehingga kami tidak bisa mempekerjakan karyawan, semuanya ditangani sendiri. Istri dalam kondisi hamil harus bekerja extra siang dan malam tanpa ada pembantu, sementara saya pagi ke pasar siang sampai malam berjualan.
Akhir tahun 2006, dalam usia kandungan kehamilan sembilan bulan kami berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang kondisi istri, secara fisik istri memang ukuran kehamilannya sangat besar. Dokter mengambil kesimpulan untuk operasi, biaya operasi 8 juta, sementara kami tidak punya uang sama sekali, qadarullah dengan kebaikan dokter, kami diberi bayar dulu sebesar uang yang kami punya. Anak ketiga yang lahir kami beri nama AISYAH AL-MANSYOER
Dari kunjungan saudara dan rekan rekan kami mendapatkan uang 3 juta, uang tersebut kami gunakan untuk menbayar biaya kelahiran, sedangkan sisa 5 juta kami berhutang lagi.
Qadarullah pada saat saya mendampingi Ustad mengisi ceramah di Meuredu Aceh Pidie, di tempat tersebut saya melihat ada pedagang BUBUR KANJI RUMBI ( bubur tradisional Aceh ) yang banyak peminatnya. Saya menjadi tertarik untuk mencoba berdagang bubur kanji rumbi. Pada awal bulan 7 tahun 2007, setelah berkonsultasi dengan istri dan ibu tiri saya kami sepakat untuk menambah menu dagangan. Alhamdulillah penjualan bubur kanji ada peminatnya, selanjutnya kami menambah jenis bubur tradisional aceh yaitu BUBUR IE BU PEUDAH.
Tapi penjualan tetap saja hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari.
Pada bulan 10 tahun 2007 warung yang kami tempati di sewa sama orang lain, kami tidak punya tempat lagi untuk berdagang, dan kamipun pindah lokasi di depan warung nasi goreng DAUS.
Ditempat baru inipun penjualan tidak mengalami kenaikan, malah menurun. Dalam kondisi seperti ini suami adik saya meminjamkan uang sebesar 20 juta untuk menyewa sebuah toko di Jalan Teuku Umar Setui Banda Aceh, sehingga total utang kami mencapai 90 juta.
Akhir tahun 2007 kami mulai menempati tempat baru di pinggir jalan utama, ternyata penjualannya tidak mengalami kenaikan sama sekali.
Waktu sudah berjalan tiga bulan.
Qadarullah sore itu istri saya minta ikut ke pasar untuk belanja bahan jualan, kami singgah di warung langganan saya.
Di warung tersebut istri saya melihat beras ketan hitam dan membelinya untuk dibuat bubur ketan hitam. Setelah bubur dimasak, alhamdulillah rasanya sangat enak, saya sempat memberikan kepada karyawan saya, kami merekomendasi bubur yang dibuat istri untuk dijual.
Dengan penuh keberanian kami sepakat untuk coba menjual bubur ketan hitam fan bubur kacang hijau. Satu minggu sebelum penjualan kami telah pasang spanduk di depan warung dengan tulisan “SEGERA HADIR BUBUR KETAN HITAM DAN KACANG HIJAU”.

Artikel Favorit